Ibadah Kebaktian Serta Pembagian Bingkisan Natal Pengadilan Negeri Sidikalang

Dalam gemerlapnya suasana yang sarat makna, Perayaan Ibadah/Kebaktian Pengadilan Negeri Sidikalang diselenggarakan dengan penuh khidmat di Ruangan Sidang Cakra tepat pada hari Jumat tanggal 8 Desember 2023 pukul 09.00 WIB. Ini merupakan kebaktian terakhir keluarga besar Pengadilan Negeri Sidikalang di tahun 2023.

Ruang ibadah dipenuhi harmoni dari nyanyian dan pujian yang mengisi udara dengan keanggunan suci, menciptakan aura ketenangan yang amat kental.

Suasana hening itu seketika berubah menjadi keriuhan inspiratif saat Bapak Oloan Bako mengalunkan khotbah bijaknya. Pesan yang meresap dari inti khotbahnya adalah tentang cinta kepada Sang Pencipta dengan sepenuh hati, jiwa, dan pikiran, serta pentingnya menghormati dan mengasihi sesama sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri.

Namun, keindahan momen itu tak berhenti di sana. Kehangatan Natal menyelimuti ruangan ketika Ibu Ketua Pengadilan, Ibu Monita Honeisty Br. Sitorus, S.H., M.H., menunjukkan kebaikan dengan membagikan Bingkisan Natal Pengadilan Negeri Sidikalang secara langsung. Ruangan yang tadinya dihiasi oleh kata-kata suci, kini berdampingan dengan tawa, senyum, dan saling kebersamaan yang tak terlupakan. Semuanya tak hanya sebuah rangkaian acara, melainkan pancaran positivitas yang menyatukan jiwa-jiwa, menciptakan jejak kehangatan dalam lembaran hidup yang sering kali terasa dingin dan kaku. Momen tersebut tak hanya menjadi sekadar peristiwa, tetapi juga simbol kebersamaan dan kasih di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

Gambaran kebersamaan yang tak terlupakan di dalam lembaran waktu. Ketika matahari semakin menapak peraduannya, kehangatan dan kebaikan yang terpancar dari perayaan itu masih terasa, meninggalkan jejak kebaikan yang menyala di dalam hati setiap individu yang hadir. Acara tersebut bukan sekadar serangkaian kata-kata dan tindakan, melainkan titik temu dari berbagai perbedaan, membentuk kebersamaan yang kuat di bawah payung pengadilan.

Keindahan perayaan tersebut bukan hanya dalam kegiatan seremonialnya, melainkan juga pada esensi kesatuan dan kebersamaan yang terpancar dari setiap tatap muka dan senyum yang dipertukarkan. Suatu momen di mana kelembutan hati menjadi bahasa universal, merangkul yang berbeda menjadi satu kesatuan dalam cinta dan kasih yang terpancar dari setiap sudut ruangan itu.